Blog khusus penikmat artikel panas cerita sex, cerita dewasa & foto bugil maupun gambar cewek ngentot!

Bursa Cerita Sex: Cinta Ditolak, Dukun Bertindak

Bursa Cerita Sex: Cinta Ditolak, Dukun Bertindak
Bursa Cerita Sex: Cinta Ditolak, Dukun Bertindak

Siang itu suasana kantor PT. BOLA855. begitu sepi. Di sebuah ruangan, di lantai dua, sang manajer, Ir Aripin KangKang namanya, tengah melamun. Sembari duduk dgn mengangkat kedua kakinya ke
atas meja, ia terus saja berpikir. Ya, ia memang sedang kasmaran dgn seorang perempuan.

Perempuan itu tak lain adalah Jennifer, bawahannya sendiri. Jennifer memang cantik dan seksi. Di usianya yg baru mencapai 28 tahun, badannya memang sempurna dan menantang birahi setiap lelaki yg
memandangnya. Terutama dadanya yg terlihat amat membusung indah. Jennifer ini sudah cukup lama bekerja di kantor itu. Ia kini menjadi Kepala Bagian Pemasaran dan Distribusi yg membawahi 70
orang karyawan. Berkali-kali Aripin mengajak Jennifer untuk makan malam, namun selalu ditolaknya. Berbagai alasan diutarakannya. Capailah, atau alasan lain, mungkin dia sudah punya kekasih. Inilah
yg membuat Aripin berpikir keras sedari tadi.

“Hmm.. gimana caranya supaya ia bisa takluk di pelukanku..? Nah.. aqu tahu sekarang.. Aqu akan menemui orang itu nanti malam..” tiba-tiba Aripin teringat seseorang yg mungkin menjadi satu-satunya harapan untuk mendapatkan Jennifer. Dgn penuh semangat, ia mengemudikan mobilnya menuju sebuah hutan terpencil sekitar 15
kilometer dari rumahnya. Rupanya, orang yg ia tuju adalah seorang tua yg tak lain adalah dukun ilmu hitam. Namanya Mbah Mumun. Orang ini terkenal di seantero kota itu sebagai dukun santet yg amat
sakti. Apapun keinginan orang yg datang padanya pasti tercapai. Ia belum pernah gagal. Orang yg datang padanya tinggal memberinya upah, baik uang ataupun barang yg lain. Tak jarang mereka
menghadiahkan wanita untuk ditiduri oleh sang dukun. Tua-tua keladi, makin tua nafsunya makin jadi.

Saat Aripin sampai di rumah tua itu, segera saja ia mengetuk pintu.
“Siapa di situ?” terdengar suara Mbah Mumun dari dalam. “Permisi, Mbah.. boleh saya masuk..?” teriak Aripin. “Ya, silahkan..” jawab Mbah Mumun sembari membuka pintu kayu yg sudah agak reyot itu.
Sesudah disuruh masuk, Aripin langsung duduk di ruangan tengah rumah tua itu yg penuh dgn bau kemenyan. Bulu kuduknya terasa mulai berdiri. Diperhatikannya seluruh isi ruangan itu. Memang
menyeramkan suasananya. Ada tengkorak, kepala macan, kain-kain bergelantungan yg berwarna hitam dan merah darah, lalu seperti tempat pedupaan yg berada persis di hadapannya. “Ada perlu apa, Nak Aripin malam-malam kemari..?” tiba-tiba Sang Dukun bertanya.
Aripin tentu saja kaget tak kepalang. Ia tak menygka Mbah Mumun mengetahui namanya. Benar- benar sakti.

“Eh.. anu Mbah.., saya butuh pertolongan.. saya suka dgn seorang perempuan.. Jennifer namanya, kebetulan bawahan saya sendiri di kantor.. tapi saya selalu ditolaknya bila saya mengajaknya keluar makan malam.. Nah ini fotonya..” jawab Aripin dgn terbata-bata sembari mengeluarkan dari kantong kemejanya selembar foto close-up seorang perempuan berambut panjang sebahu yg amat cantik. “Oh begitu..” jawab Mbah Mumun sembari memegang foto itu dan kemudian mengelus-elus jenggot putihnya yg panjang. “Bisa.. bisa.. tapi apa upahnya nanti kalo kau berhasil mendapatkan dia, heh..?”
“Jangan kuatir, Mbah.. Saya sediakan 100 juta rupiah buat Mbah.. dan kalo saya bisa mendapatkan dia malam ini juga, setengahnya saya berikan dalam bentuk cek sekarang juga.. Gimana Mbah..?” “Baiklah..” jawab si dukun, “Kalo begitu buka pakaianmu.. kau cukup hanya mengenakan celana dalam saja, lalu duduklah dgn posisi bersila di hadapanku..”.

Aripin pun menuruti semua perintah si dukun. Sesudah itu, Mbah Mumun kemudian membaca beberapa mantera dan menabur kemenyan di atas pedupaan di depannya. Tak lama kemudian,
terdengar petir menggelegar dan lampu ruangan itu tiba-tiba padam lalu hidup lagi. Aripin pun kemudian memejamkan matanya. Saat itu juga, roh sukma Aripin seperti terlepas dari badannya dan seperti melayang pergi ke luar rumah itu. Roh sukma Aripin yg setengah telanjang itu bergerak menuju rumah Jennifer yg berjarak sekitar 18 kilometer dari sana. Di rumahnya, Jennifer tengah berusaha tidur. Ia mengenakan blouse putih yg amat transparan. Di baliknya, ia tak mengenakan apa-apa lagi. Buah dadanya yg berukuran 38 jelas terlihat, demikian juga dgn bulu-bulu kemaluannya yg menghitam.

Setiap malam, ia selalu tidur dgn cara begitu. Ia merasa gerah karena panasnya udara yg terus saja menaungi ruangan kamarnya. Tiba-tiba saat ia ingin terlelap, berhembuslah angin yg terasa menusuk sum-sum badan. Ia terbangun. Jendela kamarnya tiba-tiba saja terbuka dan angin itu masuk. Dan memang angin aneh itu adalah terpaan roh sukma Aripin kiriman sang dukun. Roh sukma Aripin bisa melihat posisi badan Jennifer tapi Jennifer tak melihat apa-apa. Ia hanya merasakan terpaan angin aneh itu. Sekonyong-konyong seperti ada dua tangan kekar merobek baju blouse Jennifer. Jennifer yg kaget menjadi ketaqutan setengah mati. Ia berusaha melawannya. Tapi ia kalah cepat. Blouse itu lebih dulu robek. Ia kini telanjang. Dan roh sukma Aripin dgn sengaja mendorong badannya jatuh telentang ke
ranjang. Dgn cepat roh Aripin mencium bibir, wajah, leher dan buah dada Jennifer yg besar itu. Jennifer berusaha melaqukan perlawanan. Tapi ia bingung, sebab ia merasakan ciuman-ciuman itu tapi sosok
yg menciumnya tak terlihat. Beberapa menit kemudian, karena putus asa, ia menyerah. Roh Aripin kemudian membuka celana dalamnya. Lalu kemaluannya yg sudah membesar diarahkan ke mulut Jennifer.

Karena sudah merasa terangsang oleh ciuman-ciuman itu, Jennifer pun mulai mengulum kemaluan besar tegak yg tak kelihatan tapi terasa wujudnya itu. Ia mengulum, menghisap-hisap, dan menjilat
kemaluan itu. Kalau ada orang yg melihat Jennifer saat itu, pastilah orang itu akan mengira bahwa Jennifer sedang berpantomim dgn memperagakan gerakan oral seks. Tapi Jennifer memang merasa ada
kemaluan besar tegak sedang dihisap dan dijilat-jilatnya. Tanpa membuang waktu lagi, roh sukma Aripin segera membuka kedua kaki Jennifer. Terlihat sekarang liang kewanitaannya yg sudah basah
karena terangsang berat. Roh Aripin pun segera mengarahkan kemaluannya ke liang kemaluan Jennifer. Dgn sekali dorongan, “Bless.. jeb.. bless..” masuklah kemaluan besar tegak itu ke lubang senggama Jennifer.

Jennifer terlihat merem-melek merasakan senjata aneh itu keluar masuk di liang ajaibnya. Darah segar pun mengalir keluar dari kemaluannya. Darah perawan, karena memang selama ini Jennifer belum pernah berhubungan dgn lelaki manapun. Karena merasa keenakan, Jennifer pun mengimbanginya dgn
menggerak-gerakkan badannya ke atas, ke bawah dan berputar-putar. Kemudian roh sukma Aripin pun mengangkat badan Jennifer dan menyuruhnya untuk menungging. Ia lantas menusukkan kemaluannya dari belakang. Dan kemaluan itu pun masuk tanpa halangan lagi. Jennifer terlihat menikmati tusukan kemaluan itu. Dan sejam kemudian, roh sukma Aripin pun seperti akan mencapai puncak orgasmenya dan ia pun menumpahkan maninya ke sekujur badan Jennifer yg saat itu sudah tergolek tak berdaya. Sesudah puas, roh itu seolah-olah terbang kembali ke tempat asalnya. Jennifer yg kemudian tersadar, menjadi bingung dan bertanya-tanya apa sebenarnya yg sudah terjadi.

Tapi kemudian ia sadar bahwa sesosok makhluk tanpa bentuk sudah menodainya dan ia tak tahu siapa sebenarnya makhluk itu. Ia lantas menangis tersedu-sedu. Nasi sudah menjadi bubur. Ya, keperawanannya sudah hilang. Entah apa yg akan dikatakannya pada Michael, kekasihnya bila akhirnya mereka menikah suatu hari nanti.
Sementara itu di rumah sang dukun, Aripin yg sudah berpakaian lengkap kembali, tersenyum puas. “Terima kasih Mbah.. Ini cek senilai 50 juta yg tadi saya janjikan.. Saya akan memberikan sisanya bila Mbah mampu membuat Jennifer menjadi tergila-gila pada saya..” ujarnya dgn senyuman licik di wajahnya. “Oh.. itu gampang.. telan saja telur empedu rusa Kalamujeng ini.. dijamin besok pun perempuan itu akan kau nikmati lagi kesintalan badannya..” jawab si dukun sembari mengambil sebuah benda mirip telur hijau kecil dari kantong jubah lusuhnya. Tanpa pikir panjang lagi, Aripin menelan telur itu.

Keesokan harinya, apa yg dikatakan Mbah Mumun benar-benar terjadi. Saat suasana kantor pagi itu belum terlalu ramai, pintu kantor Aripin diketuk seseorang. Ketika Aripin menanyakan siapa yg
mengetuk, suatu suara lembut berujar, “Maaf Pak.. saya ingin berbicara sebentar dgn Bapak..” Mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Aripin. Ya, itu suara Jennifer. Inilah kesempatan yg
ia tunggu-tunggu. Dgn bergegas ia membuka pintu itu, dan ternyata benar. Jennifer terlihat cantik berdiri di sana dgn mengenakan rok mini. Sebuah senyuman genit terlihat di wajahnya. Tanpa membuang waktu lagi, Aripin menarik tangan Jennifer. Ia lalu membawanya ke sofa besar di pojokan ruang kantornya itu. Dgn cepat ia mencium bibir Jennifer dan Jennifer pun membalasnya dgn semangat.

Tangan Aripin pun segera menggerayangi badan mulusnya. Pertama-tama yg dituju adalah tentu saja buah dada besarnya. Dibukanya kancing kemeja Jennifer, lalu disingkapkannya BH-nya, dan segera saja buah dada itu diremas-remasnya tanpa ampun. Jennifer tentu saja menggelinjang hebat. Lalu ia dgn inisiatif sendiri membuka semua pakaiannya. Melihat itu, Aripin tak mau kalah. Kemaluannya sudah tegang seperti siap untuk berperang. Tanpa disuruh lagi, saat keduanya sudah telanjang total, Jennifer jongkok dan meraih kemaluan itu untuk dikulum, dihisap-hisap lalu dijilatnya sembari membelai-belai kantong zakar Aripin. Aripin merasakan kenikmatan surga dunia yg tiada taranya. Kepala kemaluannya dijilat-jilat dgn penuh nafsu oleh Jennifer. Sesudah kemaluan itu benar-benar tegak, kini giliran Aripin yg mencoba membuat Jennifer terangsang. Diciuminya bulu-bulu kemaluan Jennifer, lalu lidahnya dgn sengaja dijulurkan ke dalam kemaluan Jennifer sembari berusaha menarik-narik keluar klitorisnya.

“Uh.. uh.. uh.. uh.. aduh nikmatnya.. Terus Bos.. terus..” kata Jennifer dgn tangannya memegang kepala Aripin yg kini sedang bergerilya di pangkal pahanya. “Masukin sekarang aja, Bos.. kumohon, Sayanggku..” Mendengar itu, Aripin segera mengajak Jennifer bermain di atas meja kantornya yg cukup besar. Aripin rebahan di sana dan Jennifer langsung naik ke atas pahanya. Posisi mereka berhadapan. Dgn penuh kelembutan, Jennifer membawa kemaluan Aripin yg sudah tegak dan besar itu ke liang kenikmatannya. Dan ia pun dgn sengaja menurunkan bokongnya Dan, “Bless.. bless.. jeb.. plouh..” kemaluan itu tak ayal lagi masuk separuhnya ke lubang kemaluan Jennifer.

Sementara Jennifer terus saja naik turun di atas pahanya, Aripin segera dgn posisi duduk meraih buah dada Jennifer dan mencium serta menghisapnya seperti seorang bayi yg sedang disusui oleh
ibunya. Setengah jam berlalu, tapi permainan birahi mereka belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kemudian Aripin turun dari meja itu, lalu menyuruh Jennifer menungging dgn tangan
berpegangan pada pinggiran meja itu. Kemaluannya yg kini sudah basah oleh cairan kemaluan Jennifer kembali diarahkan ke lubang senggama Jennifer. Dgn sekali tancap, kemaluan itu masuk. “Bless.. bless.. clop.. plak.. plak..” terdengar bunyi daging paha keduanya bergesekan dgn keras. Tiba-tiba saja, kedua mata Aripin terbeliak yg berarti ia sebentar lagi akan ejaqulasi. “Di dalam atau di luar, Jen..?” tanyanya di tengah-tengah puncak nafsunya.

“Di dalam aja deh.. biar nikmat, Bos..” jawab Jennifer seenaknya. Dan benar saja, “Crot.. crot.. crot.. crot..” sebanyak sembilan kali semprot, mani Aripin keluar di dalam liang senggama milik Jennifer. Sisa-sisa mani yg ada pada kepala kemaluan Aripin, kemudian dibersihkan oleh Jennifer dgn lidah dan mulutnya. Bahkan sebagian di antaranya ada yg ditelan olehnya. Keduanya kemudian saling melemparkan senyum puas. Sedari itu, Aripin dan Jennifer menjadi sepasang kekasih. Dimana pun mereka memiliki kesempatan, mereka selalu berhubungan seks. Sampai saat itu, Jennifer tak pernah tahu bahwa Aripin lah yg pertama memperawaninya melalui roh sukmanya. Memang hebat ilmu hitam si Mbah Mumun..!

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top