Blog khusus penikmat artikel panas cerita sex, cerita dewasa & foto bugil maupun gambar cewek ngentot!

Bursa Cerita Sex: Ustazah Diperkosa Akibat Tercyduk Masturbasi Ditoilet

Bursa Cerita Sex: Ustazah Diperkosa Akibat Tercyduk Masturbasi Ditoilet
Bursa Cerita Sex: Ustazah Diperkosa Akibat Tercyduk Masturbasi Ditoilet

Cerita kali ini adalah pengalaman buruk yang dialami seorang Guru Madrasah Aliyah yang bernama Zubaidah. Pada saat itu Zubaidah yang sedang asik bermasturbasi di dalam kamar mandi khusus Guru tiba-tiba terkagetkan oleh suara pintu yang terdobrak. Singkat cerita ternyata yang mendobrak pintu itu adalah seorang Guru di sekolah itu juga. Karena Tercyduk Oleh guru yang bernama Arief, dengan terpaksa Zubaidah harus melayani nafsu sex Arief. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Pada sore hari itu, dari sebuah sudut bangunan sebuah sekolah dasar yang terletak di pinggir kota “A”, terdengar suara desah-desahan yang nyaris tak terdengar oleh orang lain. Desahan-desahan itu terdengar seperti tertahan pada balik pintu kamar mandi guru sekolah MA ( Madrasah Aliyah ) di kota “A” itu. Karena mendengar desahan itu, pada waktu itu sesosok pria yang tengah berdiri dan menempelkan telinganya. Dengan seksama dia-pun mendengarkan desahan-desahan yang terdengar nampak seru sekali.

Sebut saja nama Pria itu Arief, dia adalah seorang guru olahraga pada sekolah itu yang umurnya sekitar 26 tahun. Didalam kamar mandi ada sesosok perempuan dengan berbusana islamik dan rok panjang berwarna coklat muda nampak sedang terduduk di pinggir bak mandi dengan memakai jilbab panjang membalut kepalanya. Dengan jari lentik dan rok panjang yang telah tersingkap, terlihat memainkan klitorisnya.

Dengan mata yang tertutup, seakan-akan wanita itu telah melayang ke dunia lain. Bibir tipis dari guru cantik yang berjilbab itu sesekali mengeluarkan desahan-desahan kecil kenikmatannya. Dan Sekarang perempuan cantik berjilbab itu nampak berpindah posisi menghadap tembok sembari membungkuk menahan tubuhnya di tembok kamar mandi dengan posisi sedikit menungging.

Dengan diikuti tangan kanannya yang tertopang dinding dan dengan tangan satunya memainkan klitorisnya dari depan, wanita cantik itu mulai mendesah. “ Uuuh… mmhhh… Sss… Aghhh… … ”, desah wanita berjilbab itu pelan tertahan. Mulailah aliran keringat mengalir mengaliri keningnya. Ketika GURU berjilbab itu hampir mendapatkan tiba klimaksnya, dengan tiba-tiba terdengar suara,
“ Gubraaak… ”, Rupanya suara itu adalah bunyi pintu kamar mandi yang didobrak dengan paksa, lalu, “ Hah… Ustazah Zubaidah… ”, ucap kaget pria yang berdiri di depan pintu kamar mandi itu.

Mata Pria itu saat itu tidak berkedip sedikitpun ketika melihat perempuan cantik berseragam itu sedang memainkan klitorisnya. Lalu wanita itupun tersentak kaget, “ Apa…. Ustad Arief…. ”, katanya kaget setengah berteriak. Karena Tercyduk oleh ustad Arief wanita itupun tidak tahu akan berbuat apa pada saat itu. Yang dipanggil Ustazah Zubaidah alias perempuan berjilbab itu, dia langsung jongkok merapatkan kakinya untuk menutupi Kewanitaanya dari penglihatan Ustad Arief. Tapi percuma saja Zubaidah menutupi kewanitaannya, dia yang ketika itu kaget pada saat itu tangannya masih berada diantara pahanya, tepatnya di Area Kewanitaan Zubaidah. “ Apa yang Ustad Arief lakukan, cepat pergi dari sini !!! ”, ucap panik Zubaidah mengusir Arief.

Pada saat itu wajahnya yang cantik terbungkus jilbab hitam sedada itu nampak pucat karena takut dan malu. Yang dihardik, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. “ Ngapain pak??!!… Keluar!! ”, hardik Zubaidah sekali lagi sembari tetap berjongkok sambil merapikan rok panjangnya ke bawah yang tadinya tersingkap sampai sepinggul. “ Ustazah Zubaidah ”, kata Arief sembari mendekat dan mendekap tubuh guru perempuan berjilbab itu. Perempuan itu terhenyak kaget, tapi tidak berani berteriak karena takut kalau-kalau ada orang yang mengetahui kalau dia bermasturbasi di kamar mandi sekolah. “ Jangaan pak ”, ronta Zubaidah sembari berusaha melepaskan dekapannya.

Perempuan berjilbab itu menggeser tubuhnya untuk melepaskan diri dari dekapan pria tersebut, namun dia tetap mendekap Zubaidah erat-erat. Sampai-sampai GURU berjilbab itu hampir menabrak dinding. “ Tolong… jangan paak ”, pintanya dengan suara memelas ketakutan. Namun pria separuh baya tersebut tidak menggubris rengekan wanita berjilbab yang berumur 23 tahun itu, bahkan dia malah mendekatkan wajahnya serta menciumi leher Zubaidah yang tertutup jilbab. “ Jangaaan Pak, tolong jangan lakukan ini…. ”, pinta Zubaidah merengek.

Ketika itu Arief nampak begitu beringas dengan nafas mendengus sambil menciumi leher yang tertutup jilbab hitam. Tangannya mulai meraba-raba buah dada guru berjilbab itu dari luar baju seragam coklat mudanya. Zubaidah sadar kalau dia terjebak makanya dia berusaha melawan. Dengan sekuat tenaga didorong tubuhnya dan berhasil. Pria itu terjatuh di lantai kamar mandi. Memanfatkan situasi itu, Zubaidah bergegas ke arah pintu. Namun dikala hendak mencoba membuka grendel pintu kamar mandi, tangan guru berjilbab itu tertahan oleh tangan Arief yang kekar.

“ Pak… lepaskan aku… tolong pak… ”, kata Zubaidah meronta.
Namun Arief yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkannya lagi. Pria itu malah memiting tangan kanan guru cantik berjilbab itu ke belakang dengan kasar, sedang tangannya yang lain menahan tangan kiri Zubaidah di dinding. Perempuan berjilbab itu terjebak nampak tubuhnya seperti terkunci dan tidak bisa bergerak. “ Arief..mm … sakit… lepaskan ”, pinta Zubaidah dengan suara memelas. “ Ustazah Zubaidah… biarkan aku… ”, bisik pria itu ketelinga Zubaidah yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.
“ Ahhh lepaskan ”, pinta guru MA ( madrasah Aliyah ) yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekar pria itu menekan tubuh Zubaidah ke dinding.

Perempuan berjilbab hitam itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna coklat muda itu. Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Arief. “ Sebaiknya Ustazah Zubaidah jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah Zubaidah masturbasi di kamar mandi ”, ancam Arief. Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya. Mengetahui mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik kedua tangan Zubaidah merapat kedinding hingga saling berhimpitan.

“ Jangan pak, kumhon jangan ”, pinta guru berjilbab itu memelas kepada Arief. Tapi sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Zubaidah sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci kedua pergelangan tangan Zubaidah yang merapat didinding. Ekspresi wajah berbalut jilbab hitam itu terlihat ketakutan bercampur sendu. “ Aahh Ustazah Zubaidah… .nenennya gede banget eummhhh… ”, kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Zubaidah keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang berwarna coklat muda tersebut, tangan Arief yang kasar menyusup masuk kedalam baju yang dikenakan Zubaidah.

“ Ammpuun pak lepaskan ”, mohon Zubaidah kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya. Namun Arief tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan kejantanan pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Zubaidah. “ Ugghh… Sayang… puaskan kejantananku sekarang yah ? ”, bisik Arief pelan penuh nafsu sambil menarik rok panjang semata kaki coklat muda Zubaidah keatas. “ Pakk… jangan… jangan. Tolong kasihanilah saya ”, kata guru berjilbab itu memelas putus asa. Nampaknya apapun yang dikatakan Zubaidah tidak dapat membendung nafsu setan Arief.

Sejenak Zubaidah tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya. Penasaran apa yang dilakukannya, guru berjilbab itu menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya Zubaidah dikala melihat pria itu mengeluarkan kejantanan-nya. Meskipun Zubaidah tidak melihat dengan jelas, namun dia bisa melihat bentuk kejantanan pria tersebut. Terlihat sangat besar dan hitam legam keluar dari sangkar-nya. Belum hilang rasa kaget Zubaidah, Arief menekan tubuh perempuan berjilbab hitam itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat Zubaidah.

“ Sss… Aghhh… pantatmu montok banget sayang… ”, kata Arief sembari meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu. Zubaidah terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu kamar mandi. Zubaidah nampak sudah pasrah karena merasa tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek belahan kewanitaan miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir kewanitaan Zubaidah.

“ Ampun pak… Jangan… tolong kumohon… ”, pinta Zubaidah lagi putus asa kala menyadari dalam hitungan detik kejantanan Arief akan segera masuk kedalam tubuhnya. “ Oughhh… Ssss… ahhh… Ustazah Zubaidah udah lama saya pengen bercinta sama kamu. kamu sungguh montok sekali… ”, jawabnya tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu. Dan tiba tiba terasa oleh Zubaidah pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk membelah bibir kewanitaan miliknya. Panik, Zubaidah sekuat tenaga mencoba melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh Zubaidah kejantanan pria itu malah makin terbenam masuk ke dalam lubang kewanitaan miliknya.

“ Aaaah tidaaak… ”, jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi kewanitaannya.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab hitam itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya. Sungguh , kewanitaan Zubaidah yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah memudahkan batang kejantanan Arief itu masuk. Kejantanan yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang kewanitaan Zubaidah dengan gerakan pelan tapi pasti. “ Uugghh… eummm… Zubaidah, memek kamu enak banget… oughhh… aghhh… ”, racau Arief ke telinga Zubaidah yang tertutupi jilbab ketika kejantanan-nya dibenamkan kedalam rahim Zubaidah. “ Eghhh… eummmh… ”, desah Zubaidah seolah membalas racauan nikmat Arief.

Wajah cantik yang terbalut jilbab hitam itu nampak sedikit mengernyit seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke dalam kewanitaannya. Ketika batangan itu amblas, Zubaidah terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu berkecamuk dikepalanya. Zubaidah hanya pasrah, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Seakan dia tidak menyangka bahwa akan mendapatkan fantasi sex untuk bercinta di kamar mandi sekolah dan disetubuhi dari belakang kesampaian juga. Tapi bedanya persetubuhan ini bukan dengan sosok pria yang ada dalam fantasinya selama ini. Tapi kenyataannya, malah seorang guru olahraga yang sedang mendesah-desah dibelakang Zubaidah, dan yang sedang membenamkan kejantanan-nya di kewanitaan Zubaidah.
Kenyataan yang harus diterima Zubaidah kala Arieflah yang sedang asyik menikmati dan memompa kejantanan-nya keluar masuk di lubang kewanitaan miliknya.

“ Oughhh… sayang… oughhh… nikmat rasanya ”, desah Arief sambil meracau berkali kali. “ Sshh… ngghh… emmm… ”, desah Zubaidah kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Arief.
Guru Olah raga itu terus menyodok dan memompa kejantanan miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Zubaidah masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding kamar mandi. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya. “ Sss… ahhh… emmm… Ough… ”, desah Zubaidah pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan kejantanan Arief dari belakang. “ Hemmm… Enak-kan sayang… ? ”, tanya Arief tiba tiba.

Ketika itu Zubaidah hanya terdiam malu, dia tidak berani berkomentar sembari menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu sembari mencoba menghindari usaha bibir Arief yang ingin mengecup pipi kanannya. “ Ayo tunggingin dikit dong sayang pantat kamu… ”, pinta Arief sembari menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas. Tanpa menjawab, lalu Zubaidah-pun menunggingkan pantatnya sedikit seperti permintaan Arief.
“ Eumm… pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini ”, ujar Arief sembari meremas remas bokong Zubaidah dengan gemas dan bernafsu.
Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Arief kembali menyodokkan kejantanan-nya kembali. “ Sss… Aghhh… pak pelan-pelan… Oughhh… ”, pinta Zubaidah kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya.

Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi kewanitaan itu benar-benar bebas hambatan. Arief tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Zubaidah mulai mendesah pelan penuh nikmat. “ Ssss…. Aghhhh… ”, desah Zubaidah pelan kala merasakan gesekan kejantanan Arief di liang kewanitaannya.
Karena melihat tubuh Zubaidah yang terdorong dorong ke depan, Arief dengan sengaja melepaskan kedua tangan Zubaidah sehingga ia dapat menahan tekanan tubuh pria itu dengan kedua tangan Zubaidah bertumpu pada tembok.“ Ssss… ahhh… gilakkk… sungguh kenikmatan yag luar biasa… ouhhh… ” ucap Arief.

Arief yang menikmati kewanitaan Zubaidah, kedua tangannya-pun meremas remas bokong bulat padat milik guru cantik berjilbab itu sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan kejantanan-nya “ Oughhh… .… sayyangghh… oughhh… . ”, desah Arief semakin kencang. “ Ohh… ngghh… pp… pak… ja… jangan berisik pak… ”, pinta Zubaidah karena takut desahannya didengar orang. “ I… i… iyahh… Innhh… emhh abis memek kamu enak banget… aghhh… ”, katanya pelan dengan nafas menderu.
Sodokan demi sodokan pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru cantik berjilbab itu, Arief menguakkan belahan pantat Zubaidah. Dan satu jari pria itu mulai membelai dubur Zubaidah. Kontan Zubaidah menggeliat sembari menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian. “ Oughhh… Ustad Arief… oughhh… .” , Zubaidah tidak lagi mendesah tetapi mendesah karena rasa nikmat yang tercipta dari sodokan kejantanan Arief ditambah gesekan jarinya yang membelai dubur milik gadis berjilbab itu. Semua seperti racikan yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.

“ Ooghh… Oughhh… .hh… ngghh… ”, desah Zubaidah menggila dikala jari Arief menusuk-nusuk didalam dubur guru berjilbab itu, dan secara spontan pantat Zubaidah-pun semakin menungging.
Setiap kali pria itu menarik kejantanan-nya jari ditusukkan kedalam dubur Zubaidah. Gerakan dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala kejantanan dan selangkangan Arief membentur-bentur keras bokong Zubaidah. Kepala Zubaidah yang terbungkus oleh jilbab hitam itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima sodokan Arief sedari tadi.

Desahan dan racauan dari mulut kedua mahkluk lain jenis ini juga semakin tidak karuan. Baju seragam GURU yang berwarna coklat muda serta jilbab yang dikenakan Zubaidah nampak basah kuyup akibat keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.
“ Aghhh… a… aku… mau keluar… uohhh… Zubaidah… ”, desah Arief yang akan mencapai klimaksnya. “ Oughhh… . eummm… Ahhh… ”, desah Zubaidah keras sembari merapatkan tubuhnya ke dinding yang diikuti Arief dengan menyodokkan kejantanan-nya dalam-dalam. Bahkan Arief juga menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang dubur Zubaidah. “ Ouhhh… uhhhh… . ”, desah panjang Zubaidah yang tertahan pertanda dia telah mencapai Klimaks-nya. (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis diperkosa).

Ditelannya air liurnya sendiri sembari menikmati sisa kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang kejantanan Arief ternyata masih sibuk memompa liang kewanitaan Zubaidah. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang bulat dan padat itu sambil memompa kejantanan-nya dengan ganas. Dan, “ Oughhh … Zubaidah… Ssss… . ahhh… ”, erang Arief sembari menghentakkan kejantanan-nya rapat-rapat ke pantat Zubaidah sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tersudut pada dinding kamar mandi. Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari kejantanan Arief menyemburkan air mani hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria itu menghentakkan kejantanan-nya dalam-dalam membuat tubuh Zubaidah terdorong ke tembok. “ Oughhh… eummm… ahhh… ”, desah Zubaidah sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Arief menjelajahi di dalam liang kewanitaan Zubaidah.

Denyutan serta semburan air maninya yang masih hangat berhamburan membasahi rahim Zubaidah. Sekilas raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali. Lalu Dirapatkan tubuhnya kedinding dan menarik nafas sembari teringat kalau dia memang sudah mau menstruasi. Dalam hati Zubaidah hanya bisa berharap air maninya tidak membuahi telur dirahimnya. “ Ouhhh… Zubaidah … eumm… ”, desah pria itu sembari mencoba mencium pipi Zubaidah. Guru berjilbab itu menolak sembari mendorong Arief dengan mata melotot. Melihat Zubaidah yang protes, Arief segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan kejantanan-nya yang masih dilumuri cairan kewanitaan guru berjilbab itu.

“ Cepat keluar pak ”, hardik Zubaidah dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya. Arief tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari kamar mandi. Guru berjilbab itu lalu langsung membersihkan kemaluannya dari air mani Arief yang mengalir keluar. “ Hihhh… banyak seklai air mani dia… huhhh… ”, ucap Zubaidah dalam hati.

Singkat crita setelah Zubaidah merapikan baju seragamnya, dengan cara mengendap endap Zubaidah-pun keluar dari kamar mandi dengan hati berdebar yang bercampur takut bila sampai ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di kamar mandi tadi. Lalu Zubaidah-pun pulang dengan perasaan kecewa karena dia dia baru saja berhubungan sex secara paksa oleh Pria yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top