Blog khusus penikmat artikel panas cerita sex, cerita dewasa & foto bugil maupun gambar cewek ngentot!

Bursa Cerita Sex: Oom Nyerrii Nih oom

Bursa Cerita Sex: Oom Nyerrii Nih oom
Bursa Cerita Sex: Oom Nyerrii Nih oom

Istri sudah punya. Anak juga sudah dua. Rumah, meskipun hanya rumah BTN juga sudah punya. Mobil juga meski kreditan telah punya. Mau apalagi? Pada awalnya aqu hanya iseng-iseng saja. Lama-lama jadi keterusan juga.

Kehidupan rumah tanggaqu sebetulnya sangat bahagia. Istriku cantik, seksi dan selalu menggairahkan. Dari perkawinan kami ini telah terlahir seorang anak laki-laki berusia delapan tahun dan seorang anak cantik berusia tiga tahun, aqu hanya pegawai negeri yg kebetulan punya kedudukan dan jabatan yg lumayan.

Namun hampir saja biduk rumah tanggaqu dihantam badai. Dan memang semua ini bisa terjadi karena keisenganku, bermain-main api sampai hampir saja menghanguskan mahligai rumah tanggaqu yg damai. Aqu sendiri tak menyangka kalau bisa menjadi keterusan begitu.

Awalnya aqu hanya iseng-iseng main ke sebuah klub karaoke. Tak disangka di sana banyak juga perempuan-perempuan cantik berusia remaja. Tingkah laqu mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Namun tak sedikit yg sengaja mencari laki-laki hidung belang.

Terus terang waktu itu aqu sebenarnya tertarik dgn salah seorang perempuan di sana. Wajahnya cantik, Badannya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat. Dan aqu memperkirakan umurnya tak lebih dari delapan belas tahun. Aqu ingin mendekatinya, namun ada keraguan dalam hati.

Aqu hanya memandanginya saja sembari menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yg dilantunkan pengunjung secara bergantian. Namun sungguh tak diduga sama sekali ternyata perempuan itu tahu kalau aqu sejak tadi memperhatikannya.

Sembari tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaqu. Tentu saja aqu sangat terkejut dgn keberaniannya yg kuanggap luar biasa ini.

“Sendirian aja nih.., Omm..”, sapanya dgn senyuman menggoda.
“Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.
“Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.

Aqu tak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aqu benar-benar tak tahu kalau perempuan muda belia ini sungguh pandai merayu. Sesampai aqu tak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum.

Meskipun baru beberapa saat kenal, namun sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aqu datang ke klub karaoke ini dan bertemu dgnnya. Semula aqu memang canggung, Namun lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aqu mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya.

Memang dia mengenakan rok yg cukup pendek, sesampai sebagian pahanya jadi terbuka. Hampir tengah malam aqu baru pulang. Sebenarnya aqu tak biasa pulang sampai larut malam begini. Namun istriku tak rewel dan tak banyak bertanya. Sepanjang malam aqu tak bisa tidur.

Wajah perempuan itu masih terus membayang di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali ke masa remaja. Esoknya Aqu datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata perempuan itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tak membuatku canggung lagi.

Bahkan kini aqu sudah berani mencium pipinya. Malam itu aku benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah. Aqu bersenang-senang dgn perempuan yg sebaya dgn adikku. Kali ini aqu justru pulang menjelang subuh. Mungkin karena istriku tak pernah bertanya, dan juga tak rewel. Aqu jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu.

Dan setiap kali datang, selalu saja perempuan itu yg menemaniku. Dia menyebut namanya Tresia. Entah benar atau tak, aqu sendiri tak peduli. Namun malam itu tak seperti biasanya. Tresia mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aqu menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dgn kijang kreditan yg belom lunas.

Entah kenapa, tiba-tiba aqu punya pikiran untuk membawa perempuan ini ke sebuah penginapan. Sungguh aqu tak menyangka sama sekali ternyata Tresia tak menolak ketika aqu mampir di halaman depan sebuah losmen.

Dan dia juga tak menolak ketika aqu membawanya masuk ke sebuah kamar yg telah kupesan. Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk badannya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dgn ciuman-ciuman yg membangkitkan gairah.

Aqu mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Aqu tahu kalau Tresia sudah mulai disambangi kobaran api gairah asmara yg membara. Perlahan aqu membaringkan badannya di atas ranjang dan satu persatu aqu melucuti pakaian yg dikenakan Tresia, sampai tanpa busana sama sekali yg melekat di badan Tresia yg padat berisi.

Tresia mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yg basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya. Sekujur badannya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian badannya yg paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Namun itu sudah cukup membuat Tresia menggelinjang dan semakin bergairah.

Tergesa-gesa aqu menanggalkan seluruh pakaian yg kukenakan, dan menuntun tangan perempuan itu ke arah batang kemaluanku. Entah kenapa, tiba-tiba Tresia menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang kemaluan kebanggaanku ini, Namun hanya sebentar saja dia menggenggam kemaluanku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yg indah untuk menutupi keindahan pagar ayunya.

“Jangan, Omm..”, desah Tresia tertahan, ketika aqu mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.
“Kenapa?” tanyaqu sembari menciumi bagian belakang telinganya.
“Aqu.., hmm, aqu..”

Tresia tak bisa meneruskan kata-katanya. Dia malah menggigit bahuku, tak sanggup untuk menahan gairah yg semakin besar menguasai seluruh bagian badannya. Saat itu Tresia kemudian tak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sesampai sedikit demi sedikit lipatan pahanya yg menutupi kemaluannya mulai sedikit terkuak, dan aqu kemudian merenggangkan kedua belah pahanya yg putih mulus itu sesampai aqu bisa dgn puas menikmati keindahan bentuk kemaluan perempuan muda ini yg mulai tampak merekah.

Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yg keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki lubang kemaluannya yg mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sesampai membuat batang kemaluanku jadi sulit untuk menembus lubang kemaluannya.

Namun aqu tak kehilangan akal. Aqu memeluk badannya dgn erat sesampai Tresia saat itu tak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi badannya. Saat itu juga aqu menekan pinggulku dgn kuat sekali agar seranganku tak gagal lagi.

Berhasil!, begitu kepala kemaluanku memasuki lubang kemaluan Tresia yg sempit, aqu langsung menghentakkan pinggulku ke depan sesampai batang kemaluanku melesak ke dalam lubang kemaluan Tresia dgn seutuhnya, seketika itu juga Tresia memekik tertahan sembari menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaqu.

Dan keringat langsung bercucuran membasahi badannya. Saat itu aqu juga sangat tersentak kaget, aqu merasakan bahwa batang kemaluanku seakan merobek sesuatu di dalam kemaluan Tresia, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaqu, saat aqu mengambil keperempuanan dari istriku.

Aqu hampir tak percaya bahwa malam ini aqu juga mengambil keperawanan dari perempuan yg begitu aqu sukai ini. Dan aqu seolah masih tak percaya bahwa Tresia ternyata masih perawan. Aqu bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yg hangat dan berwarna merah.

Aqu benar-benar terkejut saat itu, dan tak menyangka sama sekali, Tresia tak pernah mengatakannya sejak semula. Namun itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika
lenyap oleh desakan gairah membara yg begitu berkobar-kobar.

Aqu mulai menggerak-gerakan badanku, agar kemaluanku dapat bermain-main di dalam lubang kemaluan Tresia yg masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Tresia sudah mulai tampak tak kesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari
gerakan-gerakan maju mundur kemaluanku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

Malam itu juga Tresia menyerahkan keperawannya padaqu tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aqu sendiri merasa menyesal karena aqu tak mungkin mengembalikan keperawanannya.

Aqu memandangi bercak-bercak darah yg mengotori sprei sembari memeluk badan Tresia yg masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.

“Maafkan aqu, Tresia. Aqu tak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula..”, kataqu mencoba menghibur.

Tresia hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yg menghantam lantai di dalam kamar mandi. Sedangkan aqu masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.

Aqu menunggu sampai Tresia keluar dari kamar mandi dgn badan terlilit handuk dan rambut yg basah. Aqu terus memandanginya dgn berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada. Bagaimanapun aqu sudah merenggut keperempuanannya.

Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Tresia duduk disisi pembaringan sembari mengeringkan rambutnya dgn handuk lain. Aqu memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yg putih dan halus.

Tresia menggeliat sedikit, namun tak menolak ketika aqu membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yg melilit badannya terlepas dan terbentang pemandangan yg begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yg kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yg menghiasi di sekitar kemaluannya.

Dan secepat kilat aqu kembali menghujani badannya dgn kecupan-kecupan yg membangkitkan gairahnya. Tresia merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yg mendadak saja terusik kembali.

“Pelan-pelan, Omm. Perih..”, rintih Tresia tertahan, saat aqu mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yg kedua kalinya.

Tresia menyeringai dan merintih tertahan sembari mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aqu sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dgn irama yg tetap dan teratur. Perlahan namun pasti, Tresia mulai mengimbangi gerakan badanku. Sementara gerakan-gerakan yg kulaqukan semakin liar dan tak terkendali.

Beberapa kali Tresia memekik tertahan dgn badan terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt. Kali ini Tresia mencapai puncak orgasme yg mungkin pertama kali baru dirasakannya.

Badannya langsung lunglai di pembaringan, dan aqu merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam kemaluannya, merasakan kenikmatan denyut-denyut kemaluan Tresia, membuatku hilang kontrol dan tak mampu menahan lagi permainan ini.

Sampai akhirnya aqu merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaqu muncrat berhamburan di dalam lubang kemaluan Tresia. Aqupun akhirnya rebah tak bertenaga dan tidur berpelukan dgn Tresia malam itu.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top