Blog khusus penikmat artikel panas cerita sex, cerita dewasa & foto bugil maupun gambar cewek ngentot!

Bursa Cerita Sex: Darah Suci Perawanku

Bursa Cerita Sex: Darah Suci Perawanku
Bursa Cerita Sex: Darah Suci Perawanku

Aku hari itu ada di rumah sendirian karena seluruh anggota keluargaku sdg ada acara menjenguk saudara yg sdg sakit di luar kota. aku yg dari pagi melihat televisi merasa bosan kemudian untuk mengisi waktu aku bersih bersih rumah saja, waktu aku bersihin kamarnya Mbak Renata tak sengaja aku menemukan kepingan VIDEO.



Dan Astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yg sdg berhubungan seks. Tubuhku gemetar, jantungku berdegup kencang. Pikiranku menerawang waktu kira-kira 1 bulan yg lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Renata dgn pacarnya berbuat seperti yg ada di sampul Video tsb. Sejak waktu itu aku sering bermasturbasi membaygkan sdg bersetubuh.



Tadinya aku bermaksud mengembalikan Video tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk melihat film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini melihat blue film. Begitu aku nyalain di layar TELEVISI terpampang sepasang bule yg sdg saling mencumbu.



Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yg melekat mereka lepas. Si lelaki mulai menciumi leher wanitanya, kemudian turun ke payudara.
Si wanita terlihat menggeliat menahan nafsu yg membara. Sewaktu kemudian si lelaki mejilati kemaluannya terutama di bagian klitorisnya.



Si wanita merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si wanita yg mengulum kemaluan si lelaki yg sudah berdiri. Sesudah beberapa waktu sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si lelaki memasukkan kemaluannya ke kemaluan wanita bule tadi dan langsung disodok-sodokin dgn gencar. Sejurus kemudian mereka berdua klimaks.



Si lelaki langsung mencabut kemaluannya dari kemaluan kemudian mengocoknya di depan wajah wanitanya sampe keluar air maninya yg banyak bingit, si wanita terlihat menyambutnya dgn penuh gairah. Aku sendiri selama melihat tanpa sadar bajuku sudah gag karuan. Pakaian aku angkat sampe diatas buah dada, kemudian braku yg kebetulan pengaitnya di depan aku lepas.



Kuelus-elus sendiri buah dadaku sambil sesekali kuremas, uhhhhhh.. oohhhhhhhhhh enak bingittttttttt. Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!!



Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yg satunya sibuk emremas-remas buah dadaku sendiri.



“Oohhhhhhh.. oohhhhhhhh..” Aku mencapai klimaks yg luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet.



Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yg terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin Video player tanpa ngeluarin discnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang lelaki keren. Rupanya Mas Joe pacar Mbak Renata dari Bandung.



“Halo Yunita, Mbak Renatanya ada?”

“Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang gag telpon Mas Joe dulu?”

“Waduh gag tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah terkejut sendiri.”

“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.



Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Joe. Mas Joe menyetujui usulku.

Ternyata Mbak Renata cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hurayy! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Joe mandi. Sesudah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Joe yg keren, kubayangkan Mas Joe sdg telanjang sambil memperlihatkan “tongkat kastinya”.



Gag sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Joe ama Mbak Renata lagi Bercinta. Rasanya aku pengen bingit ngerasain kemaluan masuk ke kemaluanku, abis keliatannya enak bingit tuh.



“Ada apa Yunita, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.

“Ah, gag Mas, Yunita bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting. “Mas Joe melihat TELEVISI aja gag papa kan?” “Gag papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!”



Aku beranjak masuk kamar. Sesudah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Tubuhku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang buah dadaku yg 36B membuatku terlihat seksy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi kemaluanku yg indah.



Aku tersenyum sendiri kemudian memakai pakaian yg longgar dan tipis sehingga menonjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku terlihat menerawang. Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur.



Sampe kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari Video porno yg lupa aku keluarin tadi, apa Mas Joe menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.



Sesampenya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yg mendebarkan, Mas Joe di depan TELEVISI sdg melihat bokep sambil ngeluarin kemaluannya dan mengelusnya sendiri. Wahhhh.. batangnya terlihat kekar bingit.



Aku berpura-pura batuk kemudian dgn tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Joe. Mas Joe terlihat terkejut mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan kemaluannya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya gag bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.



“Eh, Yunita anu, eh belom tidur ya?” Mas Joe terlihat salting, kemudian dia hendak mematikan Video player.

”Iya nih Mas, gerah eh gag usah dimatiin, melihat berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.

“Ooooh… iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil melihat. Aku mengambil posisi bersila sehingga kemaluanku mengintip keluar dgn indahnya.

“Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba.

“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Joe agak terkejut mendengar pertanyaanku, soalnya waktu itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku.



Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga kemaluanku semakin terlihat jelas.



“Alaa gag usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Renata lagi gituan.. gag papa kok, rahasia terjaga!”

“Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Joe tersipu mendengar ledekanku. Akupun melanjutkan,

“Mas, kemaluanku sama punya Mbak Renata lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat pakaianku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so kemaluankupun terpampang jelas.

“Ehh bagusan punyamu.”

“Terus kalo buah dadanya montokan mana?” kali ini aku mencopot pakaianku sehingga payudara dan tubuhku yg montok itu telanjang tanpa sehelai benang yg menutupi.

“Aaanu.. lebih montok dan kencengan buah dadamu!” Mas Joe terlihat melotot menyaksikan bodiku yg seksy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

“Sekarang giliran aku liat punya Mas Joe!” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Joe.



Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Joe dari dekat. Tubuhnya agak langsing tapi seksy. kemaluannya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat.



Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung lelaki aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.



“Wah gede bingit! Aku isep ya Mas!”



Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yg gede dan panjang itu seperti yg aku tonton di BF.



“Slurp….. Slurp….. Slurp…..mmh! Slurp….. Slurp….. Slurp….. mmh.”



Ternyata nikmat sekali mengisap kemaluan. Aku jepit kemaluannya dgn kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmmmm nikmat bingit! Mas Joe akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dgn ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas Buah dadaku.



“Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas”



Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Lalu kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dgn kuat.



“Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap putingku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke kemaluanku.



Tangannya menyibakkan jembutku yg rimbun itu lalu membuka kemaluanku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dgn rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dgn kuat.



“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.

“Slurp Slurp, kemaluanmu gurih bingit Yunita mmh”.



Mas Joe terus menjilati kemaluanku sampe akhirnya aku gag tahan lagi.



“Mas.. ayo.. masukin kemaluanmu.. aku gag tahan..”



Mas Joe lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya kemaluannya dgn gagah ke arah lubang kemaluanku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan kemaluannya. Pelan-pelan dimasukkannya batang kemaluan itu ke dalam kemaluanku.



“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah, tapi kemaluanku masih sangat sempit karena aku masih perawan.



“Auuuuuu…… sakittttttttttt”



Mas Joe terlihat merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Renata tempikku jauh lebih menggigit. Lalu dgn satu sentakan kuat sang kemaluan berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampe menyentuh dasarnya.



“Auuuuuu…… sakittttttttttt”



Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sewaktu kemudian Mas Joe memompa pantatnya maju mundur.



“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”

“Aakhhhh! Aakhhhh! Auwwww!”



Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yg luar biasa. kemaluanku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yg kekar itu.



“Oohhhhhhh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan.



Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami.
Tapi Mas Joe malah mencabut kemaluannya dan tersenyum padaku. Aku jadi gag sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang.



Kakiku kukangkangkan tepat di atas kemaluannya, dgn birahi yg memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam kemaluanku, kurasakan ada cairan yang mengalir disekitar selangkanganku yang keluar dari dalam memek ku. sepertinya itu darah keperawananku.



“Jrebb.. Oohhhhhhhhh..” aku menjerit keenakan, lalu dgn semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goygkan pinggulku.

“Ouwh.. enak bingit tempikmu nggigit bingit sayg.. kemaluanku serasa diperas”

“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. kemaluanmu juga hebaat, kemaluanku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dgn irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang.



Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya sesudah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan,

“Aahhhhhh aku mau nyampai Massssss..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampe Mas Joe merasa sesak karena desakan susuku yg montok itu.

“Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!”



Aku melepas kemaluanku lalu Mas Joe duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dgn lututku sebagai tumpuan. Kuraih kemaluan besar itu, kukocok dgn lembut. Kujilati dgn sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dgn kuat.



“Cruppt.. slurp.. mmh..”

“Oh yes.. kocok yg kuat sayang!”



Mas Joe mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yg menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok kemaluannya.



“Cruppt cruppt slurp!”

“Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayg!”



Aku semakin bersemangat ngerjain kemaluan big size itu. Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..” Kemaluannya menyemburkan air mani banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, buah dada dan hampir seluruh tubuhku.



Aku usap dan aku jilati semua maninya sampe licin tak tersisa, lalu aku isap kemaluannya dgn kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dgn tubuh bugil bersimbah keringat.



Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dgn tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yg sangat mengesankan.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top