Blog khusus penikmat artikel panas cerita sex, cerita dewasa & foto bugil maupun gambar cewek ngentot!

Bursa Cerita Sex: Maya, Gadis Jilbab Yang Tergoda

Bursa Cerita Sex: Maya, Gadis Jilbab Yang Tergoda
Bursa Cerita Sex: Maya, Gadis Jilbab Yang Tergoda

Hari itu hujan rintik-rintik di awal tahun 2001, Maya, seorang gadis yg alim dan berjilbab berniat mendaftarkan diri di sebuah tempat bimbingan belajar yg katanya paling berkualitas di kota mereka untuk persiapan UMPTN 2001. Sesampainya di sana Maya dan temannya disambut seseorang di tangga. Dia berkata,



“Mau mendaftar yah Dek..? Kalo mau mendaftar di atas.” Dia kelihatan agak dewasa dari yg lainnya yg ada di sana.



Belakangan Maya tahu dia bernama Krisna, tentor kelas IPA yg juga mengajarnya di kelas. Tdk cakep sih mas itu, namun rayuannya membuat Maya sangat tersanjung. Dan wibawa serta senyumannya sangat membuat Maya, yg lugu dan alim terkesima, apalagi saat mas Krisna menjelaskan terlihat sekali kecerdasannya terpancar. Maya semakin kagum melihatnya.



Dari hari ke hari mereka semakin akrab. Maya pun biasa diantarnya pulang, mereka pun sering ngobrol bersama tentang masalah mereka karena mereka juga sudah saling terbuka bahkan menygkut cerita pribadi mereka. Mereka juga seringbercanda. Mas Krisna pun sesekali menyentuh Maya, dan walaupun Maya seringkali menolak, tetap saja Maya merasakan sesuatu yg lain dalam sentuhannya yg begitu lembut dan mesranya.



Sampai pada suatu hari dia mengajak Maya nonton. Awalnya Maya ragu-ragu, namun kemudian Maya pun menerima ajakan itu. Mereka pun pergi sekitar jam 7 malam ke twenty one. Maya tampak cantik saat itu dengan jilbab dan kaos yang sedikit ketat serta rok panjang lembut yg selalu Maya pakai. Tdk lupa kaus kaki yg selalu menutupi kakinya yg putih bersih.



Saat film tengah diputar, mas Krisna tdk henti-hentinya melihat Maya. Maya pura-pura serius nonton, tapi Maya sebenarnya juga melihatnya. Kemudian mas Krisna mulai berani memegang tangannya, Maya pun tak kuasa menolaknya dan saat mas Krisna berkata,

“Mas sayang kamu.” Serr.., rasanya Maya tersambar petir asmara dan tdk kuasa menolaknya, apalagi ketika mas Krisna mulai berani menyandarkan kepalanya di bahunya dan meletakkan tangannya di paha Maya yg masih tertutup rok panjang.



Maya semakin tdk kuasa menepisnya. Kemudian mas Krisna pun memandang Maya sejenak dan langsung menyambar bibirnya. Awalnya Maya berusaha menolak. Namun karena serangan bibir mas Krisna yg bertubi-tubi dan serangan birahi yg menggebu-gebu, dengan agak canggung akhirnya Maya menyambutnya.



Maya yg sudah terbakar napsu birahi untuk pertama kali dalam hidupnya lagi-lagi tak kuasa menolak saat sidah mas Krisna menyusup kedalam mulutnya dan bertemu dengan lidahnya. Lidah mereka saling bertautan dan aroma nafas mereka saling memburu mereguk nikmatnya air liur mereka yg saling mereka tukarkan.



Kebetulan di sederetan kursi mereka duduk tdk ada orang, jadi tdk ada yg melihat aktivitas mereka ini. Baru sekali ini Maya melakukan hal seperti ini. Apalagi sekarang Maya melakukannya di bioskop, sehingga Maya juga merasa agak malu saat kemudian ia membayangkan. Bagaimana bila tiba-tiba orang-orang mengetahui apa yg ia lakukan dengan mas Krisna.



Dimana martabatnya sebagai seorang gadis yg alim dan berjilbab? Namun pikiran itu tdk bisa mengalahkan gejolak birahi Maya, justru malah membuatnya semakin terangsang. Itulah sebabnya Maya sangat menikmatinya. Mas Krisna pun semakin berani menyingkap rok panjang Maya dan mulai mengelus-elus paha mulus Maya yg kuning langsat itu,dan dia berkata,



“Paha kamu mulus yah.., Mas jadi tambah sayang sama kamu. Pasti paha kamu belum pernah disentuh cowok kayak sekarang khan??”



Kebetulan rok yg Maya pakai saat itu memang mendukung, sebuah rok biru panjang lembut namun ada belahannya di pinggir yg menyebabkan tangan mas Krisna mudah menyusup masuk mencari kehangatan cinta di antara dua paha Maya.
Namun karena malu Maya pun menahan tangannya, dan berkata,



“Jangan Kak.” Mas Krisna tdk memperhatikan kata-kata Maya, dan tangannya terus memaksa masuk.



Sekarang celana dalam Maya bagian paha dalam sudah ia raih. Sedikit lagi ia tarik, maka mas Krisna akan mendapatkan kemaluan Maya yg sudah basah ini. Mas Krisna berkata,



“De.., nggak pa-pa kok, enak deh, masa nggak percaya sih sama Mas. Ya Yg… ya..!”



Maya pun tetap bertahan untuk tdk memberikan apa yg mas Krisna mau, namun tenaganya lebih kuat dari padanya, sehinggga slep.., jarinya menyentuh klitoris Maya. Maya merasakan kenikmatan yg luar biasa, apalagi ketika mas Krisna mulai memainkan tangannya di lubang Maya bagian luar, mengelus-elus bulunya yg tipis dan menggesek-gesekkan klitorisnya yg sudah basah dengan cairannya.



Sungguh sensasi yg luar biasa yg tak pernah tdk Maya rasakan. Tdk sadar Maya pun mulai menggelinjang dan mengeluarkan suara-suara yg erotis sambil masih merasakan malu,



“Ahh… ahh… Mas..,maaasss.., jang…jangaaan…. Mass..aaaakhh….!”



Kepalanya yg tanpa sadar juga sudah sudah menempel di kedua payudaranya. Film pun habis, lampu kembali menjadi terang. Mas Krisna pun memandangi Maya dengan mesranya.



“Pulang yuk..!” katanya sambil menggandeng tangan Maya.



Sambil berjalan turun, Maya pun membetulkan rok dan jilbabnya yg sudah diacak-acak oleh mas Krisna tadi.



“Maafin kelakuan Mas yah tadi.” mas Krisna pun memecahkan kebisuan di antara mereka berdua.

“Nggak pa-pa, tapi jangan diulangi lagi yah Kak.. Maya takut.” jawab Maya.



Mas Krisna langsung merangkul pinggul Maya dan mencium pipinya, sungguh sangat mesranya. Mereka pun pulang dengan menggunakan jasa taxi.



“Turun dulu Kak..!” kata Maya saat taxi sudah sampai di depan rumahnya. Mas Krisna pun menyggupi dengan langsung membayar taxi dan ikut turun bersama Maya.



Maya pun mengambil kunci di bawah pot, di situ biasa keluarganya menyimpan kunci kalau tdk ada orang di rumah. Maklumlah, ibu dan bapak Maya sering pergi ke rumah masnya yg paling tua, sehingga Maya biasanya hanya tinggal di rumah bersama saudara-saudaranya.
Maya langsung mempersilakannya masuk ke rumah mungilnya.



“Duduk Mas.., mo minum apa..?”

“Nggak usah repot-repot deh, ehh iya orangtuamu nggak ada..?”

“Nggak ada Mas, lagi pergi kayaknya.”

“Oohh..” Begitu percakapan mereka setelah mereka masuk.



Maya pun langsung masuk kamar untuk mengganti baju.



“Tunggu sebentar yah Kak.” kata Maya, namun mas Krisna langsung mengikuti Maya ke dalam kamar dan menggendongnya ke atas ranjang, lalu mengunci pintu kamarnya.

“Mas mau apa..?” tanya Maya lugu.

“Lanjutin yg tadi yah..?” ucapnya.

“Jangan Kak, Maya takut..!” kata Maya lagi tapi Mas Krisna langsung memeluk Maya dan menciumi Maya dengan liarnya.



Maya yg juga sudah dari tadi terangsang menyambutnya dengan ciuman Maya yg bernafsu.



“Achh.., ack.., ack..!” bunyi mulut mereka yg saling terpaut mesra.



Mas Krisna pun melepaskan semua bajunya dan bugil di depan Maya yg wajahnya mulai merah karena terbakar napsu birahi. Kemaluan Mas Krisna yg menggelantung di depannya sangat besar, baru kali ini Maya melihat secara langsung. Selama ini Maya hanya melihat sesekali saat ia membuka situs bursaceritasex.blogspot.com di internet. Biarpun alim, namun Maya sering mengunjungi situs-situs porno di internet salah satunya di bursaceritasex.



Maya tdk kuasa menolak ketika mas Krisna melepaskan seluruh baju Maya, sehingga Maya polos tanpa sehelai benang pun yg menempel pada tubuhnya, kecuali jilbabnya yg memang sengaja tdk ditanggalkan oleh mas Krisna. “kamu tampak lebih menggairahkan saat masih pake jilbab, sayang.” Bisik mas Krisna lembut.



Di kamar Maya sendiri, di atas ranjangnya sendiri, dimana ibunya biasa tidur bersamanya, sekarang Maya sedang memegangi batang kemaluan seniornya yg amat panjang dan keras yg mas Krisna sodorkan ke mulut Maya. Walaupun sempat menolak karena agak jijik, namun akhirnya Maya mau juga dan malah keenakan menghisap miliknya seperti lolypop yg dulu sering diberikan mama waktu Maya kecil. Mas Krisna pun mengerang keenakan,



“Ahh.., aah.., ahhh.., enak Sayang.. terus..!” Terdengar juga saat itu,

“Ckkc.. ckkk..!” bunyi hisapan mulut Maya di batang kemaluannya.



Terlihatlah pemandangan yg sangat menggairahkan, seorang gadis yg hanya memakai jilbab di tubuhnya sedang menjilati kemaluan seorang lelaki yg bukan suaminya. Dalam posisi Maya tidur dan mas Krisna mengangkang di atasnya sambil kedua tangannya meraih payudaranya dan meremas-remasnya, Maya pun keenakan dibuatnya. Ia sudah tdk ingat apa-apa lagi, karena api birahi sudah menguasainya 100 persen.



Mas Krisna kini melepaskan k0ntolnya dan menghisap kedua payudara Maya secara bergantian dengan liarnya sambil tangannya memainkan klitoris Maya dan sesekali menusuk masuk ke lubangnya yg sudah amat becek. Maya pun merasa sangat nikmat dibuatnya.



“Aaah.., ahh.., uhh.., uuhh Maasshh.. shhtt..kkk….. Kak eehhk.., ah.. aahh uhh aaah..!” begitulah teriakannya sambil meracau tdk karuan karena menahan nikmat yg luar biasa.



Mas Krisna pun menjilati tubuh Maya, turun dan turun hingga sampai kepada lubang kemaluannya yg ia garapmesra. Maya pun melenguh keenakan,



“Aahh.., aahhh… massshh.., Maya mo pipiisshhh..!” Mas Krisna seakan tdk menggubrisnya, jilatannya pindah ke arah paling sensitif.



Klitoris Maya dimain-mainkan dengan lidahnya. Maya hanya bisa merem melek dibuatnya, karena sensasi yg luar biasa atas permainan lidahnya di bagian tubuhnya yg sensitif.

“Kakkk.., Kakkk.., Maya pipiiishhh. Ahh.., aahh..!” Maya pun mengeluarkan cairannya, namun mas Krisna tdk berhenti menghisap memek Maya sampai semuanya dibuat bersih.

“Oohh.., Kakkk.., enakk.. Kakk..!” Maya seakan tdk perduli lagi apa yg Maya ucapkan.



Mas Krisna pun mencoba menusuk Maya dengan senjatanya yg sudah menegang dari tadi. mas Krisna mau memuaskan Maya dulu baru memikirkan nasib ‘adek’-nya. Maya pun segera melebarkan kakinya untuknya, pasrah memberikan diri Maya untuknya. Mas Krisna pun berusaha memasukkan batang k0ntolnya ke arah memek Maya, namun agak sulit karena memang Maya masih perawan. Maya pun merasa sakit, namun karena mas Krisna juga meremas payudara Maya dan menghisap bibir Maya, rasa sakit itu sedikit terobati. Sampai akhirnya,



“Bless..! Pertahanan Maya berhasil ditembusnya. Maya pun berteriak,

“Ahh.., saa.. saakiitt Kaakkk..!” Mas Krisna pun membelai kepala Maya yg terbungkus jilbab, dan berkata,

“Tahann ya uhh..!” Mas Krisna pun nampak keasyikkan menikmati jepitan Maya,

“Uhh.., Dekk.., kamu hebat..!”Mereka pun terus berciuman sementara tangannya memainkan puting susu Maya yg semakin mengeras.

“Ahh.., aahh.. aahh..” betul-betul nikmat dan asyik,

“Aahhh.., ohh.., uuhh..!” Mas Krisna pun menghisap bibir Maya dengan lembut. Tdk lama kemudian,

“Ahh.., aahh.., ohh.., yeaahh.. yeaah.. Kak.. Maya mo pipiss lagiiihhh… Oohh Maya sudah tdk tahan lagi..!” dan, “Serrr…” keluarlah cairan Maya.



Maya pun merasakan kenikmatan yg teramat sangat di sekujur tubuhnya seiring keluarnya cairan di liang kenikmatan Maya beserta darah segar yg sejak tadi keluar dan membasahi sepreinya. Seketika itu juga Mas Krisna mengeluarkan batang kemaluannya dari lubang kemaluan Maya dan menyemprotkan spermanya ke seluruh wajah dan mulut Maya, sampai membasahi jilbab Maya.



Maya pun membersihkan sisa-sisanya dengan menelan sperma yg ia semprotkan dengan menghisap batang kemaluannya sampai bersih. Kemudian mereka pun saling menatap mesra, berpelukan dan tertidur bersama.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top